Daily Archives: Juli 1, 2008

Menyorot Konferensi Dialog Islam di Mekkah

Menyorot Konferensi Dialog Islam di Mekkah

Thursday, 12 June 2008

Radio IribKonferensi Mekkah ini memiliki beberapa poin penting. Sebab, Arab Saudi sebagai pihak tuan rumah, dikenal sebagai pusat mazhab Wahabi. Para ulama dan mufti Wahabi selama ini banyak mengeluarkan pelbagai fatwa yang bernada fanatisme dan menebar perpecahan. Apalagi, kalangan Islam radikal yang selama ini dituding sebagai teroris, sebagian besar adalah orang-orang wahabi dan mereka yang terpengaruh oleh pemikiran mazhab ini. Bahkan menjelang diselenggarakannya Konferensi Dialog Islam di Mekkah, 22 mufti Arab Saudi melansir sebuah statemen bersama menentang kaum muslim Syiah.

Mereka bahkan menuding Gerakan Hezbollah Lebanon telah mengabaikan perjuangan melawan AS dan Rezim Zionis Israel. Padahal, fakta membuktikan bahwa Hezbollah adalah gerakan perjuangan anti-zionis yang paling dibanggakan oleh mayoritas umat Islam dan selalu gigih berjuang melawan kebiadaban rezim zionis. Namun dengan digelarnya Konferensi Dialog Islam ini membuktikan pula bahwa di Arab Saudi masih terdapat ulama wahabi yang moderat yang senantiasa mendukung terwujudnya persatuan dan kerjasama di antara mazhab-mazhab Islam.

Lajengkeun maos

Operasi Rahasia Anti-Iran

Persetujuan Kongres AS atas Digelarnya Operasi Rahasia Anti-Iran

Sunday, 29 June 2008

Sumber-sumber berita AS mengungkapkan, Kongres negara ini ternyata telah menyetujui permintaan Presiden Bush untuk meningkatkan operasi rahasianya melawan Iran. Majalah New Yorker dalam edisinya hari ini menyatakan, Kongres AS akhir tahun lalu menyepakati usulan Bush untuk menyediakan anggaran operasi rahasia melawan Iran sekitar 400 juta dollar AS. Operasi rahasia itu dimaksudkan untuk menciptakan instabilitas di Iran.

Lajengkeun maos

Revolusi Islam Bukan Sekedar Peristiwa Bersejarah bagi Iran

Rahbar: Revolusi Islam Bukan Sekedar Peristiwa Bersejarah bagi Iran

Wednesday, 25 June 2008

Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al Udzma Sayyid Ali Khamenei menyatakan, Revolusi Islam Iran bukan hanya sebuah momentum dalam sejarah Iran, melainkan merupkan sebuah fenomena gemilang dalam sejarah dunia dan umat manusia. Semakin lama berlalu, hakikat dan dampaknya akan semakin tampak jelas. Hal itu dikemukakan kemarin oleh Rahbar pada acara peringatan hari kelahiran Sayyidah Fatimah Az-Zahra as, dan Imam Khomeini r.a. Seraya menjelaskan pengaruh politik Revolusi Islam di dunia Rahbar mengatakan, setelah selama 20 tahun, perlawanan Revolusi Islam Iran terhadap arogan dan imperialis dan kebencian terhadap para pejabat Gedung Putih dan slogan utama bangsa Iran yaitu “Mampus AS”, telah menyebar ke berbagai negara.

Lajengkeun maos

Rahbar dan Revolusi Islam Iran

1

Istilah Rahbar

2

Biografi

3

Revolusi

Istilah Rahbar

Rahbar yang dalam bahasa Persia berarti pemimpin besar adalah nama jabatan pemimpin tertinggi revolusi Islam Iran (Rahbar-e Enqelab-e Jumhuri-e Islami-e Iran) yang membawahkan semua institusi pemerintahan Islam Iran termasuk presiden (eksekutif), parlemen (legislatif), pengadilan (yudikatif), pasukan elit pengawal revolusi (IRGC), angkatan bersenjata, dan pasukan relawan (basiij). Semasa Sayid Ali Khamenei menjabat Presiden Iran, jabatan sebagai Rahbar ada di tangan arsitek dan komandan revolusi Islam Iran Imam Khomaini ra. Sejak Imam wafat, Sayid Ali terpilih sebagai pengganti beliau. Berdasarkan Konstitusi Republik Islam Iran, Rahbar dipilih oleh Dewan Ahli Rahbari (Majlise Khubregane Rahbari) yang terdiri atas sejumlah ulama senior yang memahami masalah kepemimpinan dalam Islam. Dewan ini sendiri anggotanya secara demokratis dipilih oleh rakyat.

Lajengkeun maos

Rosululloh dan Nabi Palsu

MENANGGAPI TULISAN Oleh: Ahmad Rofiqi “Rusulullah dan Nabi Palsu” pada http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=325368&kat_id=16

Tanggapan :

TAFSIR SURAT AL-’ASHR

Menurut MURTADHA MUTHAHHARI Dalam DURUS FIL QUR’ANIL KARIM

http://www.jalal-center.com/index.php?o … amp;id=372
Di zaman Rasulullah ada seorang Nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, yang menyaingi Rasulullah dengan mendakwakan dirinya sebagai Nabi. Musailamah Al-Kadzab bersahabat dengan ‘Amr bin Ash, salah satu sahabat Nabi yang termasuk terakhir dalam memeluk Islam. Ketika surat ini turun, ‘Amr bin Ash belum masuk Islam, tetapi ia sudah mendengarnya. Ketika ia berjumpa dengan Musailamah Al-Kadzab, Musailamah bertanya tentang surat ini: “Surat apa yang turun kepada sahabatmu di Mekah itu?�  ’Amr bin Ash menjawab, “Turun surat dengan tiga ayat yang begitu singkat, tetapi dengan makna yang begitu luas.�  “Coba bacakan kepadaku surat itu!�  Kemudian surat Al-’Ashr ini dibacakan oleh ‘Amr bin Ash. Musailamah merenung sejenak, ia berkata, “Persis kepadaku juga turun surat seperti itu.�  ‘Amr bin Ash bertanya, “Apa isi surat itu?�  Musailamah menjawab: “Ya wabr, ya wabr. Innaka udzunani wa shadr. Wa sãiruka hafrun naqr. Hai kelinci, hai kelinci. Kau punya dada yang menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada lubang bekas galian.�  Mendengar itu ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa terbahak-bahak, “Demi Allah, engkau tahu bahwa aku sebetulnya tahu bahwa yang kamu omongkan itu adalah dusta.�

Mengapa Rasulullah SAW tidak memerangi Musailamah?

Lajengkeun maos