Tinjauan Ajaran Islam terhadap Ajaran Para Hiyangan

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Menanggapi Artikel pada koran PR, Rabu, 26 Maret 2003. yang berjudul “Perjumpaan Islam dengan Tradisi Sunda” Oleh Dadan Wildan, staf pengajar FKIP Universitas Galuh Ciamis. Serta penulis mengucapkan terimaksih kepada Bapak Engkus Ruswana K, Seorang Planolog/Praktisi konsultan pembangunan daerah/Kota yang telah menulis Artikel pada Koran PR, Sabtu, 14 Juli 2003 dengan judul “Memprihatinkan, Penulisan Sejarahnya Hanya Warisan Penjajah-Perjumpaan Islam dengan Tradisi Sunda”.
1. Anggapan/Vonis bahwa leluhur/karuhun yang melahirkan kita di Tatar Sunda ini menganut Agama Hindu atau Budha, sangatlah keliru karena tidak ada bukti yang dapat membenarkannya. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan apakah Galuh dan Pajajaran menganut Hindu-Buddha atau agama/kepercayaan asli Sunda.
2. “Di Jateng Ada Candi, di jabar Kabuyutan” yang dimuat dalam Harian Kompas, 3 September 2001 yang menyatakan, “Dalam Carita Parahyangan juga menunjuk bahwa kepercayaan umum raja-raja di Galuh ialah sewabakti ring batara upati yang berorientasi kepada kepercayaan asli”.
3. Jika dihubungkan dengan penelitian arkeologi, justru di tanah Jawa ini telah ditemukan berbagai fosil manusia purba yang berumur 1,5-1,75 juta tahun yang dikenal dengan sebutan “Java Man” (Misteri “Java Man” oleh Bintoro Gunadi dalam HU Kompas) dan penemuan gigi manusia purba oleh Dr. Tony Djubianto di wilayah Rancah dan Tambaksari Kabupaten Ciamis yang usianya lebih tua dari yang ditemukan di Sangiran, bukti nyata di wilayah SUNDA ini telah berpenghuni sejak ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun.
4. Selain itu, telah ditemukan sejenis alat cor logam di sekitar Dago Bandung yang menurut penelitian van Bemmelen (peneliti Belanda) usianya telah mencapai 125.000 tahun.
B. BATASAN MASALAH
Dari tinjauan bukti-bukti nyata tersebut, bagaimana Tinjauan Al-Qur’an yang harus dijadikan sumber penggalian sejarah untuk seluruh alam khususnya Tatar Sunda, bukan berdasarkan idiologi Penjajah yang dijadikan sumber informasi untuk menilai benar dan salahnya suatu perkara.
Pada kesempatan ini, penulis dengan segala kekurangannya, mengajak untuk bersama berfikir secara jernih melihat Ajaran Nabi Muhammad s.a.w terhadap Ajaran Para-Hiyangan, baik dari segi Tauhid, Musyrik, Bid’ah yang kerap menjadi permasalahan Ummat Islam, baik di Bangsa Arab sendiri maupun di wilayah Tatar SUNDA.

bersambung..

6 thoughts on “Tinjauan Ajaran Islam terhadap Ajaran Para Hiyangan

  1. abuhadi

    ditatar Sunda mah, ti kawit para Raja dugi ka sakum Rahayatna teu aya anu ngagem agama Hindu kantenan agama Budha, da numutkeun sajarah agama anu diagem nyaeta “Sunda Wiwitan” anu dipujana para Hyang

    sakitu, cag

    Waler
  2. cellulite video

    Hello there! This post couldn’t be written much better!
    Going through this post reminds me of my previous roommate!
    He continually kept preaching about this. I most certainly will send this article
    to him. Pretty sure he will have a great read. Thanks
    for sharing!

    Waler
  3. www.youtube.com

    Definitely imagine that that you stated. Your favorite reason appeared to be
    at the net the easiest factor to remember of.
    I say to you, I definitely get annoyed at the same time as folks
    think about concerns that they plainly don’t realize about.
    You managed to hit the nail upon the highest as well as defined out the entire thing without having side effect , people could take a signal.

    Will likely be back to get more. Thanks

    Waler
  4. How to Remove Cellulite

    Hey there would you mind sharing which blog platform you’re using?
    I’m going to start my own blog in the near future
    but I’m having a tough time deciding between BlogEngine/Wordpress/B2evolution
    and Drupal. The reason I ask is because your design
    seems different then most blogs and I’m looking
    for something completely unique. P.S My apologies for being off-topic but I had to ask!

    Waler

Tunda talatah